Autumn (Momiji) Jepang dan Semangat Pengembangan Teknologi Maritim
Pada musim gugur Jepang, momiji adalah sebuah pemandangan
menakjubkan. Perubahan daun dari hijau menjadi kuning, orange dan kemerahan
menjadi warna menarik dan pemandangan menarik yang menghiasai datangnya musim
gugur di Jepang. Tentu momentum ini dimanfaatkan dengan baik oleh seluruh
elemen masyarakat yang ada di Jepang mulai anak-anak hingga dewasa.
Keindahan momijiini dimanfaatkan oleh masyarakat Jepang
dengan berbagai hal, mulai liburan di waktu luang, jalan-jalan ,aktifitas
fotografi, menikmati makanan dan minuman khas musim gugur, hingga aktifitas
lain yang mampu menyegarkan suasana dan menghasilkan ide-ide segar.
Sebagai negara maju dan terkenal dengan kemajuan
teknologinya, Jepang memiliki jurus jitu untuk melakukan konsistensi riset dan
kemajuan teknologinya pada momentum musim gugur ini. Keindahan momiji dijadikan
warna indah yang mampu membangkitkan semangat baru dalam melahirkan ide-ide
segar. Tak heran jika Jepang selalu melakukan pengembangan luar biasa dibidang
teknologi setiap tahun dalam waktu cepat di segala bidang.
Di sektor teknologi maritim, Jepang menjadikan keindahan
momiji menjadi warna indah untuk menumbuhkan semangat maritim, melahirkan
ide-ide segar pengembangan teknologi perkapalan, menumbuhkan semangat riset dan
konsep-konsep pengembangan industri perkapalan dan kelautan. Dalam hal ini,
conferencedilakukan setiap musim gugur tiba.
JASNAOE Autumn Meeting : Menjaring Ide Segar
Japan Society of Naval Architects and Ocean Engineers
(JASNAOE) merupakan sebuah society yang konsen dan fokus pada riset dan
pengembangan teknologi perkapalan dan teknologi kelautan di Jepang secara rutin
melakukan meeting di musim gugur untuk menjaring ide-ide segar dalam
pengembangan teknologi perkapalan dan kelautan. Pelaksanaan meeting ini rutin
setiap musim semi (Sakura) dan musim gugur (momiji) dengan tempat pindah-pindah
diseluruh Jepang. Untuk autumn 2012 di selenggarakan di Tokyo, setelah pada
Spring 2012 diselenggarakan di Kobe.
Hal ini dilakukan agar teknologi dibidang ini selalu
berkembang dan mampu menunjang kemajuan industri perkapalan di negara sakura
tersebut. Yang menjadi member pada society ini adalah seluruh perguruan tinggi
yang ada di Jepang, mulaiTokyo University, Kobe University, Osaka University,
Kyushu University, alumni perguruan tinggi, komponen industri dan sebagainya.
Sungguh sebuah budaya yang mampu menjadikan Jepang negara yang kuat dan maju
teknologinya.
Pada meeting ini, seluruh ide tentang teknologi perkapalan
dan teknologi kelautan di eksplore dan dijaring, diantaranya tentang: Konstruksi
dan arsitektur kapal, pengembangan control pada kapal untuk collision
avoidance, aplikasi alat-alat navigasi kapal seperti (AIS, radar, Radio dll),
pengembangan kapal LNG, pengembangan teknologi kapal tenaga surya, pengembangan
teknologi bawah laut, dan banyak lagi lainnya. Seluruh peserta meeting tentu
secara teknis harus mempresentasikan ide-ide segarnya yang telah ditulis dalam
bentuk paper publikasi.
Nah budaya inilah yang sampai saat ini menjadikan Jepang
maju dibidang teknologi maritimnya. Industri perkapaln di jepang mampu menopang
industry sektor lainnya. Beberapa industri pembuat mesin kapal seperti
Mitsubishi, Yanmar, Kawasaki masih menjadi raja dan menjadi kekuatan yang
berefek pada kekuatan ekonomi negara sakura tersebut.
Disisi lain, selain fakta dan usaha rutin pengembangan riset
dan teknologi, Jepang sangat piawai memanfaatkan kapal tidak hanya sebagai alat
transportasi antar lokasi atau pulau, tapi juga mampu menjadikan kapal sebagai
alat wisata. Kemudian, setiap daerah pantai di tata sedemikan rupa secara rapi,
menari dan indah serta menjadikan daerah tersebut menarik dan masyarakat lokal
maupun pendatang memanfaatkannya untuk liburan, melepas penat dan sebagainya.
Untuk diketahui, Memang Industri utama Jepang yang paling
dikenal dunia adalah otomotifnya, baik motor ataupun mobil, Selebihnya Jepang
juga negara “penghasil kapal”. Selebihnya lagi, Jepang juga negara penghasil
ponsel, mesin, elektronik, robot (android), baja (metal), komputer, tekstil,
sutera, bio-industri, semikonduktor, farmasi, kertas, petrokimia, makanan, teknologi ruang angkasa, alumunium dan
lainnya. Faktanya, hampir semua industri di Jepang laku di ekspor.
Fakta-fakta tersebut layak dicontoh oleh negara manapun di
dunia termasuk Indonesia. Indonesia sebagai negara maritim masih membutuhkan
peningkatan baik secara manajemen pengelolaan maritim ditingkat kebijakan,
maupun semangat untuk menghasilkan ide-ide segar dari kalangan perguruan
tinggi, industri dan komponen masyarakat lain. Jika di Indonesia tidak ada musim
gugur (momiji) dan musim semi(Sakura) seperti Jepang, pengembangan semangat dan
penyegaran ide-ide segar bisa dimanfaatkan di momen indah yang dimilik
Indonesia.
sumber :
http://edukasi.kompasiana.com/2012/11/27/autumn-momiji-jepang-dan-semangat-pengembangan-teknologi-maritim-506546.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar