Thick Skeleton Skull

Kamis, 24 April 2014

musim gugur

Musim Gugur—Musim yang Spektakuler
MUSIM gugur adalah musim yang istimewa. Pada musim ini, di negeri-negeri beriklim sedang, langit yang biru, hari yang cerah, dan malam yang sejuk secara bertahap menghiasi bukit yang ditumbuhi pepohonan dengan beragam nuansa warna antara kuning, jingga, dan merah. Pada musim ini, pohon-pohon yang selalu hijau seperti cemara dan aras menjadi paduan yang sangat serasi bagi warna merah dan kuning terang dari pohon-pohon lain yang meranggas.
Musim gugur sangat digemari terutama di negeri-negeri Asia seperti Jepang dan Korea. Di Jepang, orang sering ”berburu warna-warni musim gugur”—istilah mereka untuk tamasya di musim gugur yang memungkinkan mereka untuk mengagumi karya seni ciptaan alam.
Banyak taman nasional di Korea mencapai puncak keindahannya pada musim ini. Jadi, surat kabar memberi tahu masyarakat tentang waktu yang paling tepat untuk melihat warna-warni musim gugur. Soraksan, salah satu taman nasional yang paling terkenal di Korea, menjadi tujuan favorit. Tebing-tebing granitnya yang terjal dan batu cadasnya yang menjulang berhiaskan pohon-pohon pinus tampaknya merupakan lanskap yang khas di Asia. Pada musim gugur, monolit-monolit granit di Soraksan dikalungi pohon beech dan maple yang berwarna merah menyala. Dan, sewaktu monolit-monolit ini menyembul dari lautan embun pagi, orang yang bangun pagi dihadiahi pemandangan yang tak terlupakan.
”Saya selalu senang berjalan-jalan di gunung, khususnya pada musim gugur,” jelas Park Ii-kyun, seorang pria Korea yang bersemangat yang berusia 70-an. ”Pada musim gugur, Allah seolah-olah mendandani bukit-bukit dengan berbagai warna—warna-warna yang berubah dari hari ke hari, warna-warna yang mencolok di bawah langit musim gugur yang jernih.” Istrinya, Kông-young, senang mengamati daun-daun yang berguguran seperti kupu-kupu yang berwarna keemasan.
Mengapa Dedaunan Berganti Warna?
Bagi orang yang ingin tahu, transformasi warna ini menuntut penjelasan. Apa yang menentukan apakah warna daun akan menjadi kuning atau merah?
Warna-warni musim gugur merupakan bagian dari proses pohon-pohon mempersiapkan diri untuk menghadapi musim dingin. Hari-hari yang lebih singkat selama musim gugur mengingatkan jam biologis pada pohon untuk mulai menghentikan penyediaan air dan nutrisi ke daun. Setiap lembar daun bereaksi dengan membuat suatu lapisan pemisah pada pangkal tangkainya. Lapisan ini—terdiri dari suatu zat yang menyerupai gabus—menghambat aliran sirkulasi dari daun ke seluruh bagian pohon dan pada akhirnya menyebabkan daun gugur dari pohon.
Seraya proses ini berlangsung, pigmen-pigmen karotenoid mulai membubuhkan warna kuning atau jingga pada dedaunan. Pigmen-pigmen ini biasanya ada sepanjang musim panas, tetapi tidak tampak karena adanya klorofil hijau yang dominan pada daun. Di pihak lain, warna merah sebagian besar berasal dari antosian, suatu pigmen yang baru dihasilkan oleh daun pada musim gugur. Selama musim gugur, klorofil terurai, dan pigmen kuning dan merah menjadi menonjol. Sewaktu tidak ada lagi klorofil yang tersisa, daun pohon poplar [Populus] menjadi kuning terang sedangkan daun pohon maple menjadi merah menyala.
Mencari Musim Gugur yang Spektakuler
Kebanyakan pencinta alam telah mengamati bahwa pemandangan musim gugur bervariasi dari tahun ke tahun dan dari tempat ke tempat. Hal ini sebagian besar bergantung pada jenis pohon meranggas yang terdapat di wilayah itu. Misalnya, beberapa spesies pohon maple menghasilkan warna-warna merah yang sangat mencolok. Banyak spesies pohon ini tumbuh secara alami di Asia dan sering ditanam di taman dan kebun.
Faktor lain adalah iklim—jumlah antosian yang dihasilkan daun-daun banyak bergantung pada cuaca. Siang hari yang cerah dan malam yang dingin menyebabkan daun menghasilkan jumlah antosian yang maksimum. Musim gugur di Timur Jauh biasanya memungkinkan keadaan ini. Jepang dan Korea adalah negeri-negeri yang memiliki banyak gunung. Banyak bukit di sana dipenuhi dengan berbagai varietas pohon yang meranggas sehingga menyediakan lingkungan yang tepat bagi para pengunjung untuk mengamati warna-warna musim gugur.
Proses Daur Ulang yang Indah
Seluruh proses yang bersangkutan dengan pohon menggugurkan daun-daunnya merupakan proses yang praktis serta indah. Dengan menggugurkan daun-daunnya, pohon menghemat air dan energi selama musim dingin. Juga, dengan cara itu pohon membersihkan diri dari limbah beracun yang terkumpul dalam daun selama musim panas.
Apa yang terjadi atas miliaran daun yang jatuh ke tanah? Berkat serangga, fungi, cacing, dan binatang lain dalam tanah, semua bahan organik ini segera diubah menjadi humus, bahan yang penting untuk menyuburkan tanah. Jadi, setelah menampilkan pemandangan yang mengagumkan, daun-daun yang berguguran juga menjadi pupuk untuk pertumbuhan baru pada musim semi! Adakah proses daur ulang yang lebih menarik dari proses ini? Sewaktu kita berhenti sejenak untuk mengagumi hasil karya seperti itu, kita mungkin merasa seolah-olah ’semua pohon di padang sedang bertepuk tangan’ seraya memberikan pujian bisu kepada Pembuat mereka.

sumber : http://wol.jw.org/id/wol/d/r25/lp-in/102001726

Tidak ada komentar:

Posting Komentar